Image : https://asset.kompas.com/crops/hKqbeF438BgQl5iHgacp57yJHDc=/321x0:3392x2047/750x500/data/photo/2020/03/26/5e7bdcac827b9.jpg

Sejumlah kasus Covid-19 diketahui berasal dari klaster keluarga atau tertular dari anggota keluarga yang lebih dulu positif. Kontak erat seperti yang terjadi dalam satu rumah memang sangat rentan terjadinya penularan.

Menurut penelitian terbaru, Covid-19 bahkan dengan mudah menular dalam rumah, bahkan sebelum orang tersebut menunjukkan gejala. Virus Covid-19 ini disebut lebih gampang menular dibandingkan penyakit SARS atau MERS. Kesimpulan itu dihasilkan dari hasil analisis data penelusuran kontak dengan pasien positif Covid-19 (contact tracing) 349 pasien dan 1.964 orang yang melakukan kontak dekat dengan mereka di Guangzhou, China.

Disebutkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 justru paling gampang menularkan virus sebelum mereka menunjukkan gejala atau saat sudah sakit. Yang dimaksud dengan kontak dekat adalah orang yang tinggal dalam satu rumah dan anggota keluarga yang tidak tinggal bersama, termasuk juga teman dan rekan kerja.

Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal The Lancet Infectious Disease itu juga menegaskan bahwa orang berusia di atas 60 tahun paling rentan tertular. “Hasil analisis kami menunjukkan orang justru paling rentan menularkan Covid-19 sebelum muncul gejala penyakitnya dan ini menyebabkan kesulitan tersendiri dalam mengatasi pandemic,” kata salah satu peneliti Yang Yang.

Menghentikan rantai penularan dalam rumah dan keluarga dianggap secara signifikan bisa mengurangi angka kasus Covid-19. Untuk melakukannya dibutuhkan menemukan dan mengisolasi orang yang terinfeksi lalu melacak dan mengarantina orang yang sudah pernah kontak dekat. “Secara aktif menemukan dan mengisolasi pasien, bersamaan dengan melakukan pelacakan kontak dan karantina akan menjadi kunci menekan penularan virus pada masa inkubasi,” kata Yang. Penularan antar anggota keluarga dianggap sebagai faktor utama penyebaran Covid-19 di China setelah pemerintah mencabut lockdown.